Proses melamar kerja sering kali terasa menegangkan, terutama di tengah persaingan yang ketat. Tanpa disadari, banyak pelamar melakukan kesalahan sederhana yang justru membuat lamaran mereka terlewatkan oleh HR. Artikel ini membahas lima kesalahan paling umum berikut cara praktis menghindarinya, agar peluang Anda lolos seleksi semakin besar.
1. CV Tidak Terstruktur dan Terlalu Panjang
Mengapa ini masalah?
HRD rata-rata hanya menghabiskan 6–8 detik untuk memindai setiap CV. CV yang berantakan atau lebih dari dua halaman membuat informasi penting tenggelam.
Cara menghindarinya:
- Gunakan format kronologis terbalik (mulai dari pengalaman terbaru).
- Sorot pencapaian terukur, contoh: “meningkatkan penjualan 15%”.
- Batasi maksimal 2 halaman.
- Simpan CV dalam format PDF.
Bonus: Unduh template CV ATS-friendly gratis.
2. Surat Lamaran Umum (Copy-Paste)
Mengapa ini masalah?
Surat lamaran generik menunjukkan kurangnya minat spesifik pada perusahaan dan posisi yang dilamar.
Cara menghindarinya:
- Personalisasikan: Sebut nama perusahaan dan jabatan secara tepat.
- Hubungkan skill ke kebutuhan perusahaan.
- Gunakan format ringkas: 3 paragraf (pengenalan, nilai tambah, penutup).
3. Salah Ejaan dan Tata Bahasa
Mengapa ini masalah?
Kesalahan ejaan mengindikasikan kurangnya perhatian terhadap detail.
Cara menghindarinya:
- Aktifkan spell-checker di Word atau Google Docs.
- Baca ulang dengan lantang untuk mendeteksi kesalahan.
- Minta teman mengecek ulang (proofread).
4. Melamar Lowongan Palsu atau Tidak Relevan
Mengapa ini masalah?
Membuang waktu Anda dan memperkecil kesempatan menemukan lowongan asli.
Ciri-ciri lowongan palsu:
- Meminta biaya administrasi (hindari).
- Rincian perusahaan tidak jelas (cek profil resmi).
- Menawarkan gaji tinggi tanpa kualifikasi (waspada).
Tips: Selalu verifikasi melalui website resmi atau LinkedIn perusahaan.
5. Tidak Follow-Up Setelah Melamar
Mengapa ini masalah?
Follow-up sopan menunjukkan antusiasme dan profesionalisme.
Cara menghindarinya:
- Kirim email 5–7 hari setelah melamar.
- Tulis ringkas dan sopan, contoh:
“Saya tertarik berkontribusi meningkatkan efisiensi gudang PT XYZ menggunakan pengalaman saya di logistik.” - Jangan terlalu sering—cukup satu follow-up, kecuali diminta menunggu lebih lama.
Ringkasan Kesalahan dan Solusi
Kesalahan | Solusi Cepat |
---|---|
CV acak-acakan | Gunakan template terstruktur, maksimal 2 halaman. |
Surat lamaran generik | Personalisasi untuk tiap perusahaan. |
Typo dan salah grammar | Gunakan spell-check + proofread manual. |
Lowongan palsu | Verifikasi detail perusahaan; hindari biaya pendaftaran. |
Tidak follow-up | Kirim email sopan setelah 5–7 hari. |
Penutup
Dengan menghindari lima kesalahan di atas dan menerapkan tips perbaikan, Anda dapat menonjol di mata HR dan meningkatkan peluang lolos ke tahap wawancara. Terus evaluasi dokumen lamaran Anda, tetap waspada terhadap lowongan palsu, dan tunjukkan keseriusan melalui follow-up yang tepat waktu. Semoga sukses mendapatkan pekerjaan impian Anda!